BLOGGER TEMPLATES AND MySpace 1.0 Layouts »

Kamis, 04 Oktober 2012

Pidato. . .

  Hehehe segala yang berbau atau bertema kegiatan sekolah rutin pasti bakal dipandang penting loh sama kebanyakan siswa-siswi kelas 12 SMA. Kalo kita flashback ke masa smp atau awal-awal masuk SMA pasti kita masih kebawa sifat kebawa asik sama dunia kita sendiri dan teman bermain. Ketika kita mengalami masa transisi atau peralihan alias masa-masa sulit dan suram yaitu kelas 11, (for me kelas 11 itu adalah tempat semua terjadinya konflik-konflik penting di dalam hidup), maka kita akan merasakan bahwa kita telah menyia-nyiakan waktu kita selama kurang lebih 10 bulan. Dan tanpa kita sadari posisi ini membuat kita berpikir apa itu dewasa sebenarnya dan untuk siapa kedewasaan kita nanti.
  Cukup bernostalgianya, kembali ke awal paragraf dan kalimat utama dalam posting-an ini, penyesalan datang di akhir, ketika di kelas 12 kita memang menjadi berpikir kenapa kita memiliki alur hidup yang berliku seperti itu, jawabannya karena Allah mempunyai juknis atau rencana-rencana untuk hidup kita, tentunya semua kembali kepada dalam diri setiap individu bagaimana cara menanggapi rencana-rencana tersebut. Ketika gua mengetik posting ini gua menjadi paham betul apa itu sekolah, apa itu penyesalan dan apa itu kejujuran. Tinggal mencari tahu apa gua bisa menjadi seperti itu. Alangkah baiknya semua hal dapat disikapi dengan baik dan lapang dada. Sehingga tidak menyesal seperti gua sekarang ini.Penyesalan gua adalah tidak menentukan pilihan sejak awal.
  Memang kalau kita menghindari penyesalan tidak akan tahu kesalahan kita, tapi alangkah enak hidup tanpa beban pikiran berlebihan ?
  Keep Smile Broooooo :)

Senin, 01 Oktober 2012

Modul

Kira-kira yang namanaya membuat modul itu buat lo gampang apa ngga sih?
Modul buat belajar itu looh kayak lks tapi isinya kebanyakan soal-soal berbobot, dan untuk gua sendiri itu ngga mudah. Waktu tu gua pernah yang namanya disuruh bikin modul sejarah, dan berdasarkan pengetahuan gua, jadinya gua kerjain tapi pake nyontek-nyontek. Coz, gua sendri dikasih tugas itu mendadak dan alhasl kepepet jadi yaa gua minta toleransi dan akhirnya boleh. Tap, intinya susaaah -_-.
Dan sekarang karena di rapor gua haslnya lumayan bagus, jadi gua disuruh bikin modul untuk semua pelajaran ips buat ade-ade gua nanti. Katanya latihan bikin skripsi, tapi kan skrpsi hasil penelitian. Lagian ade-ade gua katanya pada mau masuk jurusan IPA. Gua jurusan IPS kan ngga nyambung.
But, gua langsung dapet motivasi kayak begini dari dalam diri gua seendiri :
  Life is easy as long we can make up our mind to be tough.
(Artiin sendiri deh.. hehehehe)
itu kayaknya dari bahasa jerman jadi initinya gua harus tetep Tersenyuuuum :)

Senin, 27 Agustus 2012

Lagu-lagu di Albul Letto ke-4 Cinta bersabarlah


1. Dalam duka
2. Cinta . . . Bersabarlah
3. Yang Kusebut Sayang
4. Itu Bukan Cita
5. Du du Rindu
6. Tapi Saat
7. Menyambut Janji
8. Mutiara
9. Seandainya
10. Relung Hati

Rabu, 25 Juli 2012

CHILDHOOD

  Masa kecil terkadang menjadi sesuatu yang paling dirindukan semua orang. Orangtua pun terkadang berkata, "Andai aku bisa kembali muda, pasti tidak akan kesulitan seperti sekarang ini". Sebaliknya, anak kecil malah ingin menjadi dewasa. Karena kekaguman terhadap orangtuanya.
  Memang sekilas tidak ada yang salah tetapi itu kalau menurut ideologi masyarakat umum. Dalam Islam kita dianjurkan untuk menjalani hidup ini apa adanya, yang penting dengan berpedoma pada Al-quran sebagai pemberi cahaya ke jalan kebenaran, mengikuti ajaran Rasulullah SAW sebagai suritauladan hidup, dan selalu bertaqwa kepada Allah SWT tidak lupa untuk selalu mematuhi perintah kedua orangtua.
  Memang masa kecil sangat menyenangkan apabila kita bayangkan, tetapi tidak ada waktu yang lebih penting daripada hari ini. Kita hidup untuk merubah masa depan bukan untuk merubah apa yang ada di masa lalu.
 
  Seperti motto hidup saya, Little things before the big things. Semua berawal dari kecil dan akhirnya pasti menjadi besar. Sangat penting untuk memikirkan masa depan, tapi pengalaman adalah berharga meski itu adalah hal yang sangat kecil.

Senin, 07 Mei 2012

Bekas sih !

Perlu teman-teman semua ketahui, saya suka mengotak-atik komputer meski ngga semuanya benar untuk langsung bisa digunakan atau dioperasikan dengan baik. Yaah ngga ada latar belakang untuk hal itu sih, cuma modal nekat dan mau nyoba.
Tapi mungkin gara-gara hal itu saya mendapat sentuhan ajaib perusak komputer portable.

Soalnya dari dulu saya punya laptop pertama pasti rusak, emang sih kualitasnya second alias kurang baik. Ya wajar lah kalo gampang rusak,tapi cepet banget rusaknya padahal gampang ngerawatnya udah kaya adik sendiri.
Tahun 2011 kemarin saya memenangkan lomba spelling bee, dan mendapat notebook. Tapi baru 6 bulan udah rusak lagi ckck
dari semua kejadian itu saya menyiapkan diri untuk membawa komputer daripada komputer portable, lagian komputer di rumah udah 5 tahun ngga rusak-rusak.

Selasa, 10 April 2012

NGGA JELAS

Banyak yang ngga jelas di dunia ini. Kadang temen gua yang ngga jelas lawakannya. Kadang Bokap atau nyokap yang kadang ngga jelas ngomelin apa.
Malah gua sendiri yang tau-tau ngga jelas.

Emang kaya curhat tapi ini fakta bro.
kalo kita bilang orang lain itu ngga jelas tapi kita malah ngga bakal sadar sendiri kalo malah kita sendiri yang ngga jelas,
jadi kesimpulannya jangan bilang orang lain ngga jelas kalo emang lo mau jadi orang yang JELAS.

Kamis, 16 Februari 2012

Majas :)


Majas (Gaya Bahasa)
Didalam sebuah karya sastra utamanya dalam sebuah karangan fiksi sering kita jumpai bahasa-bahasa yang imajinatif yang ditujukan untuk memperindah sebuah cerita. Itulah yang sering kita kenal dengan Gaya Bahasa atau Majas.
Didalam khasanah Bahasa Indonesia, Majas dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
Majas Perbandingan
Majas Penegasan
Majas Perulangan
Majas Pertautan

Gaya bahasa perbandingan terdiri atas beberapa gaya bahasa. Di antaranya seperti yang tertulis di bawah ini:
1. Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan, tetapi sengaja dianggap sama. Biasanya pada majas ini diterangkan oleh pemakaian kata seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.
Contoh: Dua bersaudara itu seperti minyak dengan air, tidak pernah rukun.

2. Metafora adalah perbandingan yang implisit, tanpa kata pembanding seperti atau sebagai diantara dua hal yang berbeda.
Contoh: Para kuli tinta mendengarkan dengan tekun penjelasan tentang kenaikan harga BBM.

3. Personifikasi atau penginsanan adalah gaya bahasa yang menggunakan sifat-sifat insani pada barang yang tidak bernyawa.
Contoh: Dengarlah nyanyian pucuk-pucuk cemara.

4. Alegori adalah gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan yang utuh. Beberapa perbandingan membentuk satu kesatuan. Alegori merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan, biasanya mengandung pendidikan dan ajaran moral.
Contoh: Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera kelangsungan kehidupan keluargamu, sebab lautan kehidupan ini penuh ranjau, topan yang ganas, batu karang, dan gelombang yang setiap saat dapat menghancurkleburkan. Oleh karena itu, nakhoda harus selalu seia sekata dan satutujuan agar dapat mencapai pantai bahagia dengan selamat.

5. Pleonasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata mubazir.
Contoh: Saya menyaksikan pembakaran rumah itu dengan mata kepala saya sendiri.

6. Tropen adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan kata lain yang mengandung pengertian yang sejalan dan sejajar.
Contoh: Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya.

7. Perifrasis adalah Gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan menguraikan sepatah kata menjadi serangkaian kata yang mengandungarti yang sama dengan kata yang digantikan itu.
Contoh: Ketika matahari hilang dibalik gunung barulah ia pulang.

Gaya bahasa pertentangan ini juga terdiri atas sejumlah gaya bahasa. Di bawah ini adalah gaya bahasa pertentangan yang sering dipakai.
1. Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih – lebihan, atau membesar – besarkan sesuatu yang dimaksud dengan tujuan memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi, memperhebat, serta meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Contoh: Teriakan para pengunjuk rasa itu membelah angkasa.

2. Litotes adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecil – kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya, tujuannya untuk merendahkan diri. Litotes merupakan lawan dari hiperbola.
Contoh: Jakarta sebagai kota metropolitan bukan kota yang kecil dan sepi.

3, Ironi adalah gaya bahasa yang berupa sindiran halus berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya.
Contoh: Pagi benar engkau datang, Hen! Sekarang, baru pukul 11.00

4. Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta – fakta yang ada.
Contoh: Musuh sering merupakan kawan yang akrab.

5. Klimaks adalah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan.
Contoh: Dua hari yang lalu korban kerusuhan berjumlah lima belas orang, kemarin bertambah menjadi dua puluh, sekarang terhitung sejumlah tiga puluh orang.

6. Antiklimaks merupakan gaya bahasa kebalikan dari klimaks. Dalam gaya bahasa antiklimaks, susunan ungkapannya disusun makin lama makin menurun.
Contoh: Bukan hanya Kepala Sekolah dan Guru yang mengumpulkan dana untuk korban kerusuhan, para murid ikut menyumbang semampu mereka.

7. Antitesis Gaya bahasa pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh: Cantik atau tidak,kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seorang wanita.

8. Okupasi merupakan gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian di beri penjelasan atau diakhiri kesimpulan.
Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokokk tidak dapat menghentikan kebiasaannya.Maka muncullah pabrik-pabrik rook karena untungnya banyak.

9. Kontradiksio Intermimis merupakan gaya bahasa yang memperlihatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
Contoh: Semua murid di kelas ini hadir, kecuali si Hasan yang sedang ikut Jambore.

Gaya bahasa pertautan terdiri atas beberapa gaya bahasa yaitu sebagai berikut;
1. Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan nama cirri atau nama hal yang ditautkan dengan segala sesuatu sebagai penggantinya.
Contoh: Sang Merah Putih berkibar dengan gagahnya di angkasa.

2. Sinekdoke ini terdiri atas dua gaya bahasa.
a. Pars Prototo adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, tetapi yang dimaksud keseluruhan.
Contoh: Setiap kepala dikenai sumbangan sebesar Rp 1. 500,00
c. Totem pro parte adalah gaya ahasa yang menyebutkan keseluruhan tetapu yang dimaksudkan sebagian.
Contoh: Sekolah kami sudah dua kali mendapat juara pertama dalam lomba cerdas cermat bahasa Inggris.

3. Alusio adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa, tokoh, dan tempat yang sudah banyak dikenal oleh pembaca. Gaya bahasa ini juga tidak menggunakan peribahasa, ungkapan, atau sampiran pantun yang isinya telah diketahui oleh umum.
Contoh: Jangan seperti kura – kura dalam perahu.

4. Eufimisme adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan – ungkapan halus, untuk menggantikan ungkapan yang dirasa kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Contoh: Sayang, anak setampan itu hilang akal.

Gaya bahasa perulangan yang sering digunakan seperti di bawah ini.
1. Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang memangaatkan pemakaian kata – kata permulaan yang sama bunyi. Gaya bahasa ini biasa digunakan pada karangan fiksi yang berupa puisi.
Contoh: Dara damba daku
Datang dari danau

2. Asonansi adalah gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vocal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi atau dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau menyelamatkan keindahan.
Contoh: Muka muda mudah marah
tiada siaga tiada biasa
jaga harga tahan harga

Gaya bahasa penegasan terdiri atas beberapa gaya bahasa, antara lain:
1. Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali,yang biasanya dipergunakan dalam pidato.
Contoh: Kita junjung dia sebagai pemimpin,kita junjung dia sebagai pelindung.

2. Paralelisme adalah majas penegasan yang seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi.
Contoh: Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau menghendaki,aku akan datang
Biula kau minta, aku akan datang

3. Tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata-kata yang sama artinya untuk mempertegas arti
Contoh: Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya.

4. Simetri adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan satu kata, Kelompok kata atau kalimat yang diikuti kata, kelompok kata yang seimbang artinyan dengan kata pertama.
Contoh: Kakak berjalan tergesa-gesa, sepoerti orang dikejar anjing gila.

5. Enumerasio adalah majas penegasan yang melukiskan beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan yang dituliskan atu per satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya terlihat jelas.
Contoh: Angin berhembus, laut tenang, bulan memancar lagi.

6. Rettorik adalah majas penegasan dengan menggunakan kalimat Tanya yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban.
Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?

7. Koreksio adalah majas penegasan berupa membetulkan kembali kata-kata yang salah diucapkan, baik sengaja atau tidak sengaja.
Contoh: Hari ini sakit ingatan, eh…maaf, sakit kepala maksudku.

8. Asidenton adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh: Kemeja, sepatu, kaos kaki, dibelinya di tokok itu.

9. Polisidenton adalah majas penegasan yang menyatakan beberapa benda, orang, hal atau keadaan secara berturut-turut denganmemakai kat apenghubung.
Contoh: Dia tidak tahu, tatapi tetap saja ditanyai, akibatnya dia marah-marah.

11. Ekslamasio adalah majas penegasan yang memakai kata-kata seru sebagai penegas.
Contoh: Amboi, indahnya pemandangan ini!

12. Praeterito adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu dan pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu.
Contoh: Tidak usah kau sebut namanya, aku sudah tahu siapa penyebab kegaduhan ini.

13. Interupsi adalah majas penegasan yang mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan diantara kalimat pokok untuk lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnya.
Contoh: Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja disini, belum pernah dinaikkan pangkatku.

Dikutip dari basasin.blogspot.com